Di tengah maraknya Remaja khususnya kalangan para pelajar yang ingin selalu tampil menakjubkan Baik itu di depan orang tuanya, gurunya ,teman-temannya maupun lawan jenisnya maka Study Club CERIA Berupaya untuk mewujudkan komunitas Remaja yang menakjubkan bukan hanya pada hal-hal di atas tapi Remaja yang benar-benar Menakjubkan yaitu Remaja yang Menakjubkan Rabb semesta alam dengan menetengahkan suatu kegiatan yang spektakuler KISAH (Kajian Islam Sehari) dengan tema Remaja, agar Allah Takjub padamu yang insya Allah akan dilaksanakan pada hari ahad 04 Rajab 1435 H yang bertepatan 04 Mei 2014 pukul 08.00-14.00 Wita di SMA NEGERI 10 BULUKUMBA, Jangan sampai ketinggalan
Senin, 28 April 2014
STUDY CLUB CERIA SMA NEGERI 10 BULUKUMBA
MENGENAL STUDY CLUB CERIA SMA NEGERI 10 BULUKUMBA
CERIA
APA ITU CERIA ……..?
A. Latar belakang Istilah Ceria
Diilhami istilah ceria untuk sekolah yaitu menjadikan siswa-siswa berpredikat ceria dengan maksud Cerdas, beriman dan berakhlak.
B. Mengapa menggunakan istilah Ceria?
Dengan menggunakan istilah ceria tersebut diharapkan dapat mempermudah ingatan dan pemahaman seluruh siswa sekolah terhadap salah satu visi sekolah dan sebagai pedoman dalam semua aktivitas sehari-hari di sekolah.
C. Bagaimana kultur Sekolah Ceria yang Didambakan?
1- KBM Berjalan tertib dan profesional
2- Aktivitas Extrakurikuler siswa berjalan lancar
3- Terjalin hubungan yang harmonis dan islami antar sesama warga sekolah.
4- Tingkat Pelanggaran tata tertib sekolah relatif rendah
5- Lingkungan fisik sekolah yang bersih indah dan asri.
M U Q A D D I M A H
1. LATAR BELAKANG
Sebagai strategi pencapaian Salah Satu Visi sekolah
- Program Pembinaan IMTAQ
- Program Pemantapan
2. PERMASALAHAN
- Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Islam yang minim bahkan cenderung keliru
- Tingkat Penguasaan Akademik Sangat rendah
- Tingkat Kesiapan Mental Akademik
3. TUJUAN
- Membentuk pribadi Islam yang utuh
- Sebagai Pedoman dan motivasi internal
warga sekolah
- Sekolah umum yang islami dan memiliki
keunggulan
4. RUANG LINGKUP
- Landasan dan tujuan program
- Bentuk kegiatan
- Waktu dan Unsur Yang terlibat
- Indikasi keberhasilan program
PROGRAM PENGEMBANGAN KULTUR PEMBINAAN AGAMA ISLAM
1. PROGRAM PEMBINAAN IMTAQ DENGAN PAI TERPADU
a. Landasan dan tujuan
b. Bentuk Pembinaan IMTAQ
- IMTAQ Wajib dengan Nama Majlis Taklim CERIA (Cerdas, Beriman Dan Berakhlak) Untuk Kelas I, II, III) tiap pekan.
c. Pembiayaan
- Sebagian dana sekolah
- Iuran Imtaq (Rp. 1.000/siswa)
- Sumbangan sukarela siswa (Untuk melatih siswa bersedekah)
- Bantuan Dermawan lainnya
2. PROGRAM PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH CERIA
A. PROGRAM PEMANTAPAN SISWA
a. Landasan dan Tujuan
b. Bentuk Program Pemantapan
Majlis Taklim CERIA (Cerdas, Beriman Dan Berakhlak) dapat disempurnakan dengan tambahan kegiatan berupa TARBIYAH (Pembinaan, penumbuhan, peningkatan, perbaikan) dengan cara:
a. Penetapan Guru Pembimbing Khusus (Murobbi)
b. Penambahan waktu belajar khusus tiap pekan, selama kurang lebih 2 jam.
c. Proses Pembelajaran yang dilaksanakan terdiri atas:
1. Perbaikan Bacaan Al Qur’an
2. Pemberian Materi
3. Tanya Jawab
c. Tempat disesuaikan oleh guru pembimbing
d. Biaya ditentukan tiap guru pembimbing
B. INDIKASI KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN KULTUR PEMBINAAN AGAMA ISLAM
1. Tingkat pelanggaran kriminal siswa relatif tak ada
2. Nilai rata-rata keberhasilan siswa semakin baik
3. Tingkat kepercayaan masyarakat kepada sekolah semakin baik dan meningkat
4. Hubungan antar warga sekolah berjalan dengan Harmonis karena termasuk didorong dengan semangat dan motto bersama guru yaitu melalui lima kiat menggapai visi sekolah:
- Ketertiban Guru
- Kecerdasan Guru
- Kebersamaan Guru
- Keteladanan Guru
- Kekeluargaan Guru
PESAN AKHIR KAMIPESAN AKHIR KAMI
@ PERBAIKI KAMI KALAU KAMI SALAH
@ BIMBING KAMI KALAU KAMI SESAT
@ SEMPURNAKAN KAMI KALAU KAMI KURANG
TERIMA KASIH
Label:
Profil SC CERIA
Senin, 17 Maret 2014
Keutamaan Ilmu ISLAM
Keutamaan Ilmu ISLAM
I. Pendahuluan
Sesungguhnya ilmu adalah kehidupan dan cahaya, sedangkan kebodohan adalah kematian dan kegelapan. Dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman: “Apakah dapat disamakan orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui.” (QS. Az Zumar (39) : 9). Allah SWT menolak menyamakan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, sebagaimana Allah menolak menyamakan keburukan dengan kebaikan, orang buta dengan orang melihat, cahaya dengan kegelapan, naungan dengan hawa panas, penghuni neraka dengan penghuni surga, orang-orang beriman dengan orang-orang kafir dan orang-orang bertaqwa dengan orang-orang berdosa. Hal ini menunjukkan, bahwa kedudukan orang berilmu terhadap orang bodoh adalah seperti kedudukan cahaya terhadap kegelapan.
Semua kejahatan dan keburukan penyebabnya adalah tidak adanya kehidupan dan cahaya, dan semua kebaikan penyebabnya adalah cahaya dan kehidupan. Cahaya itu membongkar hakikat segala sesuatu dan menjelaskan peringatan-peringatannya, sedangkan kehidupan ia adalah pembimbing kepada sifat-sifat kesempurnaan, dan mengharuskan terbentuknya perkataan dan tindakan yang tepat (QS. Al An’am (6) : 122). Sehingga kebutuhan manusia kepada ilmu adalah kebutuhan primer melebihi kebutuhan badan kepada makanan, karena badan membutuhkan makanan dalam sehari hanya sekali atau dua kali, sedangkan kebutuhan manusia kepada ilmu sangat banyak sebanyak jumlah nafas, karena setiap nafasnya dibutuhkan iman atau hikmah. Jika nafasnya nihil dari iman dan hikmah, sungguh ia binasa, semakin dekat kematiannya dan tidak mendapatkan jalan untuk membebaskan diri kecuali dengan ilmu. Jadi kebutuhan manusia kepada ilmu lebih besar daripada kebutuhan badan kepada makanan dan minuman.
II. Keutamaan Ilmu
Ayat yang pertama kali diturunkan Allah Ta’ala dalam Al Qur’an adalah surat Al Alaq : 1-5. Di dalamnya Allah Ta’ala menyebutkan apa saja yang telah Dia anugerahkan kepada manusia seperti nikmat pengajaran apa yang tidak mereka ketahui, Allah Ta’ala menyebutkan di dalamnya karunia-Nya yaitu pengajaran-Nya, dan mengutamakan manusia dengan pengajaran yang Dia berikan kepada mereka. Ini menjadi bukti kemuliaan ilmu dan pengajaran.
Setiap orang pasti mengetahui keutamaan ilmu. Sesungguhnya manusia itu berbeda dari semua binatang yang ada dengan ilmu, akal dan pemahaman yang diberikan secara khusus kepadanya. Jika ia tidak mempunyai ilmu, akal dan pemahaman, maka yang tersisa padanya adalah kesamaan antara dirinya dengan seluruh binatang, yaitu sifat kebinatangan. Terhadap orang seperti itu, manusia tidak malu kepadanya dan tidak berhenti dari kejahatannya kendati orang tersebut ada di tengah-tengah mereka dan melihat mereka.
Allah SWT menampakkan keutamaan Adam as. daripada malaikat adalah karena ilmu, sehingga Allah menyuruh para malaikat agar sujud kepada Adam as.
Keutamaan ilmu yang paling nyata adalah bahwa ilmu merupakan sarana untuk bertaqwa kepada Allah, dimana dengan taqwa manusia akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah yaitu surga kebahagiaan abadi. Abu Musa ra. berkata: Bersabda Nabi SAW: “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepada saya bagaikan hujan yang turun ke tanah, maka sebagian ada yang subur (baik) dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan serta rumpun yang banyak sekali. Dan ada pula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiram kebun tanaman; dan ada beberapa tanah hanya keras-kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang pandai di dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku lalu mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku.” (HR. Bukhari Muslim)
III. Klasifikasi Ilmu
1. Ilmu yang diwajibkan untuk setiap Individu (Fardhu ‘Ain)
a. Ilmu pengetahuan tentang prinsip keimana: Allah, Malaikat, Kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari Akhir, Qodo dan Qodhar.
b. Ilmu pengetahuan tentang syariat-syariat Islam: Wudhu, Sholat, Zakat, Puasa, Haji.
c. Ilmu pengetahuan tentang hal yang diharamkan/dihalalkan: Babi, Riba, Judi, Bangkai, Darah.
d. Ilmu tentang kemasyarakatan: perdagangan, Pemerintahan, Administrasi Niaga.
2. Ilmu yang diwajibkan untuk Kelompok (Fardhu Kifayah)
Jika ada satu atau beberapa orang dari kelompok jama’ah telah memiliki ilmu dan melaksanakannya, maka yang lainnya tidak lagi dituntut untuk melaksanakannya. Namun jika tidak ada seorang pun yang memiliki ilmu tersebut dan tidak melaksanakannya, maka semua orang berdosa, terutama pemimpin mereka (ulil amri), contoh: ilmu kedokteran, ilmu kebidanan, ilmu jenazah, ilmu falak, ilmu komputer dan perkembangannya, dll.
Jika ada satu atau beberapa orang dari kelompok jama’ah telah memiliki ilmu dan melaksanakannya, maka yang lainnya tidak lagi dituntut untuk melaksanakannya. Namun jika tidak ada seorang pun yang memiliki ilmu tersebut dan tidak melaksanakannya, maka semua orang berdosa, terutama pemimpin mereka (ulil amri), contoh: ilmu kedokteran, ilmu kebidanan, ilmu jenazah, ilmu falak, ilmu komputer dan perkembangannya, dll.
3. Ilmu yang Tercela
Dikatakan tercela karena ilmu itu membawa kemudharatan bagi orang itu sendiri atau orang lain, contoh: ilmu tenung, sihir, santet, pelet, paranormal, peramal, dll.
Dikatakan tercela karena ilmu itu membawa kemudharatan bagi orang itu sendiri atau orang lain, contoh: ilmu tenung, sihir, santet, pelet, paranormal, peramal, dll.
Label:
ILMU
ABSENSI RAPAT PENGURUS SC.CERIA 2013/2014
ABSENSI RAPAT PENGURUS
SC.CERIA 2013/2014
Hari,Tanggal,Bulan,Tahun =
Agenda =
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Tanda Tangan
|
Ket
|
1
|
Aspar
|
|||
2
|
Asrial
|
|||
3
|
Syarifah Fatimah Fauzi Alamudi
|
|||
4
|
Rachmat Al Ghazali
|
|||
5
|
Nirfawati
|
|||
6
|
Nur Azizah
|
|||
7
|
Wahyudi
|
|||
8
|
Rifal Arisandi
|
|||
9
|
Hamsah
|
|||
10
|
Syahrul
|
|||
11
|
Fahmi Raris
|
|||
12
|
Tengku Firmansyah
|
|||
13
|
A.Gusti Rahmat Hakim
|
|||
14
|
Muh.Ikram
|
|||
15
|
Nurul Hidayat
|
|||
16
|
Fajar Bahnur
|
|||
17
|
Arial Agung Muammar
|
|||
18
|
Taufik Hidayat
|
|||
19
|
Heriawan
|
|||
20
|
Indra
|
|||
21
|
Winda Dwinita Ahmad
|
|||
22
|
Indah Lestari Syardianti
|
|||
23
|
Melani Chandra
|
|||
24
|
Novia Syahrani
|
|||
25
|
Mahliani Putri
|
|||
26
|
Nuriftitah
|
|||
27
|
Rihna
|
|||
28
|
Yunittriannisa
|
|||
29
|
A.Astrid Amalalia Putri
|
|||
30
|
Haerani
|
|||
31
|
Erni Dwi Putri
|
|||
32
|
Risna Wulandari
|
|||
33
|
Label:
Berkas Ceria
Langganan:
Postingan (Atom)